animasi-bergerak-selamat-datang-0135



Sabtu, 13 Januari 2018

TRADISI ISLAM NUSANTARA



A. Seni Budaya Lokal sebagai Bagian Tradisi Islam
  Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta buddhaayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal).Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal.
  Menurut pendapat Melville,Edward B. Taylor, menyatakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, didalamnya terdapat pengetahuan/pemikiran,kepercayaan/religi, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
  Tradisi adalah adat kebiasaan turun temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan masyarakat. Sebelum Islam datang, masyarakat nusantara sudah mengenal berbagai kepercayaan. Hal tersebut yang membuat proses dakwah Islam pada saat itu tidak lepas dengan adat yang berlaku. Tradisi Islam di nusantara merupakan akulturasi (percampuran budaya) antara ajaran Islam dan adat yang ada di nusantara.
  Dengan demikian, seni budaya di nusantara tersebut merupakan bagian dari tradisi Islam.Di antara seni budaya lokal yang merupakan tradisi Islam adalah sebagai berikut :
1. Wayang
     Kesenian wayang di nusantara merupakan hasil karya seorang ulama yaitu 
  Sunan Kalijaga. Wayang dimanfaatkan Sunan Kalijaga sebagai sarana dakwah  
  menyebarkan agama Islam di nusantara. Dengan Kesenian wayang Sunan Kalijaga  
  berhasil menarik perhatian masyarakat luas. Hal itu membuat mereka tertarik  
  memeluk agama Islam dengan kesadaran dan kemauan sendiri. Beliau banyak  
  menciptakan cerita pewayangan yang bernafaskan Islam.Di samping menciptakan  
  cerita pewayangan Sunan Kalijaga juga menciptakan peralatan perlengkapan  
  dalam Wayang. Kelengkapan yang menyertai pementasan wayang adalah  
  seperangkat gamelan dan gending gending Jawa.
     Pada masa itu, setiap akan diadakan pentas atau pagelaran wayang terlebih  
  dahulu Sunan Kalijaga memberikan wejangan atau nasehat keislaman. Kemudian,  
  mereka diajak mengucapkan dua kalimat syahadat.Dengan demikian, berarti  
  mereka sudah menyatakan diri masuk Islam.Dengan cara demikian itu, Sunan  
  Kalijaga dapat memikat hati masyarakat sehingga Islam cepat tersebar di  
  masyarakat Jawa.
2. Kasidah
     Kasidah berasal dari bahasa Arab qasidah.Artinya, puisi yang lebih dari 14 bait.  
  Kasidah merupakan jenis suara yang bernafaskan Islam.Lagu yang dinyanyikan
  berisi unsur dakwah islamiyah dan nasihat yang sesuai ajaran Islam.Lagu kasidah
  biasanya dibawakan dengan irama gembira dan diiringi dengan rebana.
    Rebana pada awalnya adalah instrumen yang mengiringi lagu-lagu keagamaan. 
  Rebana berasal dari kata rabbana yang berarti wahai Tuhan kami.
     Perkembangan kesenian kasidah didasari adanya kesepakatan ulama hukum  
  islam bahwa seni adalah boleh. Mereka berpendapat bahwa pemanfaatan seni  
  suara yang dimaksudkan untuk tujuan kebaikan dan disajikan secara baik,  
  hukumnya boleh.
3. Hadrah
     Hadrah adalah suatu kesenian dalam bentuk seni tari dan nyanyian yang
  bernafaskan Islam.Lagu yang digunakan adalah lagu yang berisi ajaran Islam
  sedangkan musiknya menggunakan rebana dan genjring. Hadrah biasanya  
  dipentaskan dalam acara  khitanan dan pernikahan Hadrah biasanya  
  diselenggarakan dalam bentuk arak-arakan. Hadrah merupakan hiburan untuk  
  menyemarakkan upacara yang sedang berlangsung.
4. Gamelan Sekaten
    Gamelan Jawa pertama kali dibawakan oleh Sunan Bonang dalam rangka  
  menyebarkan agama Islam untuk menyesuaikan diri dengan corak kebudayaan  
  Jawa yang menggemari wayang dan musik gamelan.Oleh karena itu, ia  
  menciptakan gending gending jawa yang memiliki nilai Islam. Setiap bait lagu  
  diselingi ucapan dua kalimat syahadat sehingga musik gamelan yang
  mengiringinya dikenal dengan istilah sekaten.
5. Upacara Grebeg
     Grebeg berasal dari kata grebe,grebeg. Kata dalam bahasa Jawa anggrebeg  
  yang bermakna menggiring raja, pembesar, atau pengantin.Grebeg Kraton
  Kesultanan Yogyakarta pertama kali diadakan oleh Sultan Hamengkubuono I   
  dengan mengeluarkan hajat dalem berupa gunungan lanang, gunungan wadon,  
  gunungan gepak, dan gunungan kutug/bromo.Grebeg dalam satu tahun diadakan  
  3 kali yaitu :
  a. Grebeg poso/Syawal/bakdo yang diadakan setiap tanggal 1 Syawal (Idul Fitri)  
    yg bertujuan menghormati bulan suci Ramadan dan malam Lailatul Qadar.
  b. Grebeg besar yang diadakan pada tanggal 10 Zulhijah bertujuan untuk  
    merayakan Idul Adha.
  c. Grebeg Maulud yang diadakan pada tanggal 12 Rabiul Awal bertujuan untuk    
    memperingati Maulud/kelahiran Nabi Muhammad saw.
6. Perhitungan Tahun Caka (Saka)
     Sejak abad ke 8 M diJawa sudah ada kerajaan Hindu Jawa yang menggunakan  
  perhitungan waktu dengan menggunakan sistem angka menurut saka.Tahun saka  
  dihitung menurut perputaran matahari.Jumlah hari dalam sebulan berjumlah  
  30,31,32,atau 33 pada bulan terakhir (bulan Saddha).
     Akan tetapi,pada abad ke 16 M kerajaan di Jawa mulai menggunakan  
  penanggalan arab yang disebut tahun komariah, yaitu tahun yang perhitungannya  
  mengikuti perputaran bulan.
7. Pesta Tabuik
     Di sumatra terdapat pertunjukan berbentuk prosesi benda ritual yang  
  dinamakan tabuik, untuk memperingati gugurnya pahlawan islam yang bernama  
  Husein bin Ali. Husein gugur pada saat mempertahankan haknya sebagai pewaris  
  tahta khalifah Syiah yang direbut oleh Raja Yazid dari Bani Umayah.
8. Panah Kalimasada
     Dalam pewayangan kalimasada adalah senjata pusaka Prabu Puntadewa,Raja  
  Amarta.Setelah islam masuk melalui peran Wali Sanga(Sunan  
  Kalijaga),kalimasada digunakan sebagai media dakwah.Berisikan kalimat  
  syahadat sebagai ajaran tauhid islam dalam cerita pewayangan.
9. Niticruti, Nitisadtra, dan Astabrata
      Niticruti,Nitisadtra, dan Astabrata adalah karya satra jawa berbentuk pantun  
  yang berisi tentang nasihat atau akhlak yang baik.
10. Kesenian kesenian tradisional
      Dalam penyebaran agama islam, seni merupakan salah satu media yang  
   digunakan untuk menarik masyarakat.Hingga sekarang banyak kesenian   
   tradisional maupun modern dari daerah tertentu yang menjadi tradisi   
   islam,seperti gambang kromong dan orkes gambus dari betawi.
   I. Masjid Raya Baiturrahman
        Masjid ini terletak di kota Banda Aceh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam  
     yang merupakan peninggalan kerajaan aceh.Masjid ini memiliki 5 menara,    
     menara tertinggi berada di halaman depan dengan ketinggian 51 meter. 2    
     menara berada di bagian tengan dan 2 menara di bagian belakang.
   II. Masjid Agung Banten
        Didirikan pada tahun 1566 M / tanggal 5 zulhijah 966 H pada masa  
     pemerintahan Sunan Maulana Hasanudin.Di bagian samping terdapat sebuah    
     museum yang disebut Tiyamah .Masjid ini memiliki menara setinggi 30 meter  
     dibangun pada masa pemerintahan Sultan Abdul Mafakir. Perancang menara  
     ini ialah seorang Indo-Belanda yang sudah memeluk islam bernama Lucas  
     Cardeel. Karena jasanya merancang menara Lucas Cardeel mendapat gelar  
     dari Sultan, yaitu Pangeran Wiraguna.
   III. Masjid Agung Demak
        Terletak di desa Kauman-Demak, Jawa Tengah. Masid ini merupakan suatu  
     kompleks raja raja Demak dan sahabatnya. Bangunan masjid terdiri atas   
     bangunan induk dan serambi.Bangunan induk memiliki 4 tiang utama yang  
     disebut saka guru. Tiang tersebut menjadi penopang atap yang berbentuk  
     susun tiga. Bangunan serambi merupakan ruangan terbuka. Atapnya  
     berbentuk limas di topang oleh 8 tiang yang disebut Saka Majapahit.Bentuk  
     atap Masjid Demak dikenal sebagai atap tumpang, yaitu atap yang bersusun  
     semakin keatas semakin kecil.

B. Apresiasi terhadap Tradisi dan Upacara Adat Kesukuan Nusantara
    Bercampurnya ajaran islam dengan adat istiadat dapat kita lihat seperti dalam pelaksanaan perkawinan da kematian sebagaimana pembahasan berikut:
1. Perkawinan
     Dalam akad nikah biasanya diakukan dengan mengikuti syariat islam, tapi  
  dalam hal upacara banyak terpengaruh oleh adat istiadat setempat.
2. Kelahiran
     Dalam adat istiadat nenek moyang terdapat tradisi seperti selamatan 4 bulan  
  dan nujuh bulanan yang berasal dari kebudayaan hindu. Tapi, islam juga tidak  
  melarang upacara tersebut selama tidak bertentangan dengan islam. Selamatan  
  tersebut biasanya dilaksanakan sebelum kehamilan 4 bulan, karena pada saat itu  
  Allah swt. meniupkan ruh ke dalam janin dan menetapkan qada dan qadar calon  
  bayi.Setelah bayi lahir disunahkan orang tua(ayah) mengumandangkan adzan dan  
  ikamat di telinga bayi. Setelah 7 hari lahir diadakan selamatan yang disebut akikah.  
  Dalam tradisi jawa, setelah anak bisa berjalan diadakan upacara tedak siten  
  (posisi kaki bayi sudah menginjak tanah).
3. Kematian
     Ada hal yang dilakukan dalan upacara pemakaman seperti bacaan talkin,  
  dilakukan setelah pemakaman.Bertujuan untuk dakwah islam agar manusia yang  
  hidup khususnya pengantar jenazah sadar bahwa ia akan mengalami kematian.
  Disamping secara islam ada tambahan yang diambil dari kebudayaan hindu , tapi  
  diisi dengan membaca kalimat tayyibah (tahlilan) dan doa yg ditunjukkan untuk  
  orang yg telah meninggal . Tradisi ini disebut dgn selamatan 7 hari berturut turut,  

  40 hari,100 hari,1000 hari. 

7 komentar: